Oleh Fathur*
Sahabat, siapa
sih yang gak kenal
Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur? Tentu
saja semuanya
sasti
kenal
beliau, entah
itu dalam
perspektif
yang positif
ataupun
negatif.
Kenapa begitu? Sebab Gus Dur adalah orang
yang kontroversial
bagi masyarakat
Indonesia atau bahkan Dunia.
Kenapa Gus Dur mati-matian menjaga kedaulatan NKRI? Menjaga kedaulatan NKRI tentu
saja menjadi
tanggungjawab
dan kewajiban
setiap
Warga
Negara Indonesia, yang sudah termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Gus Dur adalah
tokoh
humanis
Indonesia, maka sudah barang tentu Gus Dur rela mati untuk menjaga kemanusiaan dan kedaulatan NKRI. Sebab negara
yang berdaulat, maka manusianya
kuat.
Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang di dalamnya banyak suku bangsa serta budaya, bahkan
sampai
agama
sekalipun
berbeda-beda.
Sudah barang tentu akan mudah untuk dipecah-belah apabila tidak dijaga betul keberagamannya.
Gus Dur adalah orang pesantren (Santri). Dari kecil
sampai
dewasa
beliau
hidup
di pesantren,
bahkan
ayah dan kakeknya
adalah
tokoh
pesantren
dan tokoh
nasional.
Kakeknya yakni KH. Hasyim Asy'ari adalah pendiri
jam’iyyah
Nahdlatul Ulama yang sampai sekarang tetap eksis dalam menjaga tradisi pesantren dan kedaulatan NKRI. Bahkan pada perang
Surabaya Kyai Hasyim memfatwakan "hubbul wathan
minal
iman”, cinta
tanah air sebagian
dari iman.
Inilah yang membakar semangat seluruh santri dan para pejuang Islam lainnya untuk melawan penjajah eaktu itu. Kemudian terbentuklah laskar santri, laskar jihad yang bernama laskar
hizbullah.
Sedangkan Kyai Wahid Hasyim adalah orang
yang berperan besar dalam merumuskan Pancasila. "Ketuhanan yang Maha Esa" pada sila pertama
yang sebelumnya terdapat redaksi "kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluknya" ditiadakan. Hal itu tidak terlepas dari sentuhan
Kiyai Wahid Hasyim. Beliau juga merupakan
anggota
BPUPKI dan PPKI.
Dari semua itu kita bisa tahu dari mana rasa kecintaan Gus Dur terhadap kemanusiaan dan NKRI. Presiden kontroversial
Gus Dur adalah Presiden Indonesia yang ke-4. Beliau
adalah
Presiden pertama yang membuka derasnya kran demokrasi di negeri tercinta kita ini. Meskipun dikecam banyak
pihak, namun
akhirnya
semua
dapat
merasakan
nikmatnya
kebebasan
demokrasi.
Gus Dur ketika diturunkan dari Kursi Presiden
Saat menjabat sebagai Presiden, Gus Dur juga banyak
dimusuhi
anggota
dewan
lantaran
kritiknya
yang pedas
dan menohok.
Seperti pada suatu waktu
Gus Dur menyebut "DPR itu kayak
Taman Kanak-kanak". Tentu saja itu memicu kemarahan berbagai pihak. Tapi ketahuliah, Gus Dur cuek saja sambil
silang
"gitu aja kok repot!". Sungguh Presiden yang sangat
pemberani, menurutku.
Gus Dur menjabat Presiden sangat singkat.
Dari tahun 1999-2001, lantaran
banyak
tokoh
politik
yang memaksa
beliau
untuk
turun.
Padahal saat Gus Dur diturunkan, ribuan
jama’ah nahdliyin
datang
ke
Jakarta dan siap membela Gus Dur. Namun
apa yang
Gus Dur lakukan? Sudah saya katakan
dari awal tulisan
ini bahwa
Gus Dur adalah tokoh kemanusiaan. Beliau lebih memilih
turun
dari jabatannya
daripada
melihat
pertumpahan
darah
sesama
Warga Negara Indonesia.
Sungguh mulia
sekali,
sampai-Sampai
ribuan
kader
nahdliyin menangis
saat itu. Saya pun ikut terenyuh
saat menulis
bagian
ini.
Ikut merasakan sedih dan sakit yang sangat luar biasa, membayangkan suasana warga Nahdliyin
yang mengharubiru pada saat itu. Saya sangat merindukan
sosok
beliau.
Alfatihah untuk Gus Dur.
*Penulis Adalah Bocah dari Muridnya Bocah Angon
Semoga bermanfaat
ReplyDelete