Tuesday, 16 October 2018

Gusdur untuk NKRI



Gus Dur Untuk NKRI
Oleh Fathur*

Sahabat, siapa sih yang gak kenal Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur? Tentu saja semuanya sasti kenal beliau, entah itu dalam perspektif yang positif ataupun negatif. Kenapa begitu? Sebab Gus Dur adalah orang yang kontroversial bagi masyarakat Indonesia atau bahkan Dunia.
Kenapa Gus Dur mati-matian menjaga kedaulatan NKRI? Menjaga kedaulatan NKRI tentu saja menjadi tanggungjawab dan kewajiban setiap Warga Negara Indonesia, yang sudah termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Gus Dur adalah tokoh humanis Indonesia, maka sudah barang tentu Gus Dur rela mati untuk menjaga kemanusiaan dan kedaulatan NKRI. Sebab negara yang berdaulat, maka manusianya kuat.
Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang di dalamnya banyak suku bangsa serta budaya, bahkan sampai agama sekalipun berbeda-beda. Sudah barang tentu akan mudah untuk dipecah-belah apabila tidak dijaga betul keberagamannya.
Gus Dur adalah orang pesantren (Santri). Dari kecil sampai dewasa beliau hidup di pesantren, bahkan ayah dan kakeknya adalah tokoh pesantren dan tokoh nasional. Kakeknya yakni KH. Hasyim Asy'ari adalah pendiri jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang sampai sekarang tetap eksis dalam menjaga tradisi pesantren dan kedaulatan NKRI. Bahkan pada perang Surabaya Kyai Hasyim memfatwakan "hubbul wathan minal iman”, cinta tanah air sebagian dari iman.
Inilah yang membakar semangat seluruh santri dan para pejuang Islam lainnya untuk melawan penjajah eaktu itu. Kemudian terbentuklah laskar santri, laskar jihad yang bernama laskar hizbullah.
Sedangkan Kyai Wahid Hasyim adalah orang yang berperan besar dalam merumuskan Pancasila. "Ketuhanan yang Maha Esa" pada sila pertama yang sebelumnya terdapat redaksi "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" ditiadakan. Hal itu tidak terlepas dari sentuhan Kiyai Wahid Hasyim. Beliau juga merupakan anggota BPUPKI dan PPKI.
Dari semua itu kita bisa tahu dari mana rasa kecintaan Gus Dur terhadap kemanusiaan dan NKRI. Presiden kontroversial Gus Dur adalah Presiden Indonesia yang ke-4. Beliau adalah Presiden pertama yang membuka derasnya kran demokrasi di negeri tercinta kita ini. Meskipun dikecam banyak pihak, namun akhirnya semua dapat merasakan nikmatnya kebebasan demokrasi.
Gus Dur ketika diturunkan dari Kursi Presiden
Saat menjabat sebagai Presiden, Gus Dur juga banyak dimusuhi anggota dewan lantaran kritiknya yang pedas dan menohok. Seperti pada suatu waktu Gus Dur menyebut "DPR itu kayak Taman Kanak-kanak". Tentu saja itu memicu kemarahan berbagai pihak. Tapi ketahuliah, Gus Dur cuek saja sambil silang "gitu aja kok repot!". Sungguh Presiden yang sangat pemberani, menurutku.
Gus Dur menjabat Presiden sangat singkat. Dari tahun 1999-2001, lantaran banyak tokoh politik yang memaksa beliau untuk turun. Padahal saat Gus Dur diturunkan, ribuan jamaah nahdliyin datang ke Jakarta dan siap membela Gus Dur. Namun apa yang Gus Dur lakukan? Sudah saya katakan dari awal tulisan ini bahwa Gus Dur adalah tokoh kemanusiaan. Beliau lebih memilih turun dari jabatannya daripada melihat pertumpahan darah sesama Warga Negara Indonesia.
 Sungguh mulia sekali, sampai-Sampai ribuan kader nahdliyin menangis saat itu. Saya pun ikut terenyuh saat menulis bagian ini. Ikut merasakan sedih dan sakit yang sangat luar biasa, membayangkan suasana warga Nahdliyin yang mengharubiru pada saat itu. Saya sangat merindukan sosok beliau. Alfatihah untuk Gus Dur.

*Penulis Adalah Bocah dari Muridnya Bocah Angon

1 comment:

POLITIK NU ADALAH POLITIK KEBANGSAAN