Oleh : Abong
Pesantren merupakan salah satu unsur penting dalam dinamika
bangsa Indonesia, secara historis ,pesantren telah ‘’Mendokumentasikan” berbagai peristiwa penting bangsa Indonesia,
baik sosial , budaya ,ekonomi maupun politik bangsa Indonesia. Salah satu peran penting pesantren dalam sejarah dalam
keterlibatannya dan berperan melawan penjajah. Ketika jepang
memobilisir tentara PETA (Pembela Tanah Air).
Guna melawan Belanda, Para kiyai dan santri mendirikan tentara
Hizbullah. Bambu runcing yang
terkenal sebagai senjata para pejuang
kemerdekaan adalah inisiatif dari kiyai Subeki
atau Mbah subki yang kemudian bambu runcing itu diabadikan sebagai nama pesantren, yakni pondok
pesantren kyai Parak Bambu Runcing, Parakan , Temanggung Jawa Tengah.
Para kiyai pesantren
memahami betul kalimat “Hubbul
wathan minal iman”, Cinta tanah Air sebagian dari iman.
Sehingga, apapun mereka lakukan untuk
mempertahankan kemerdekaan tersebut meski harus mengorbakan nyawa sekalipun. Fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh PBNU menjadi
titik tolak perjuangan para kiyai beserta santri-santrinya tanggal 21-22 Oktober, NU mengumpulkan
semua kiai dan konsul NU se-Jawa Madura untuk memusyawarahkan tentang sikap yang
akan diambil terkait masuknya kembali Belanda dan sekutu ke Indonesia.
Dari pertemuan tersebut, KH. Hasyim Asyari mengeluarkan fatwa fardlu ain bagi umat islam untuk memerangi orang kafir yang menghalangi kemerdekaan Indonesia.Pondok pesantren merupakan pendidikan paling ideal untuk memupuk jiwa islamisme pada umat islam.
Pengaruh pondok pesantren sangatlah besar dan jauh berbeda dibandikan pendidikan islam dipendidikan formal atau nonformal lainnya. Keidealan pondok pesantren sebagai pendidikan yang mendoktrin jiwa islamisme ini bisa kita ketahui keindahan kehidupannya pesantren yang penuh perdamaian, budaya para santri mengaji,tawadhu kepada kiai dan ustadz disiplin,intraksi santri terhadap santri-santrinya,ajaran suci (keikhlas) dari kitab-kitab kuning dan doktrin islamisme terkait Aqidah dan Akhlaq.
Dari pertemuan tersebut, KH. Hasyim Asyari mengeluarkan fatwa fardlu ain bagi umat islam untuk memerangi orang kafir yang menghalangi kemerdekaan Indonesia.Pondok pesantren merupakan pendidikan paling ideal untuk memupuk jiwa islamisme pada umat islam.
Pengaruh pondok pesantren sangatlah besar dan jauh berbeda dibandikan pendidikan islam dipendidikan formal atau nonformal lainnya. Keidealan pondok pesantren sebagai pendidikan yang mendoktrin jiwa islamisme ini bisa kita ketahui keindahan kehidupannya pesantren yang penuh perdamaian, budaya para santri mengaji,tawadhu kepada kiai dan ustadz disiplin,intraksi santri terhadap santri-santrinya,ajaran suci (keikhlas) dari kitab-kitab kuning dan doktrin islamisme terkait Aqidah dan Akhlaq.
Tentu saja semua hal itulah dibutuhkan untuk memperkuat
pondasi keislaman dan keimanandalam diri serta dan bernegara secara umumnya
sesuai dengan misi pondok pesantren sendiri, apalagi dalam era globasisasi yang serba modern ini. Ya, kemajuan teknologi
memang sangat membantu upaya manusia daam kehidupan sehari-hari, Tetapi disisi lain kemajuan tersebut bisa saja menjadi
lingkaran yang akan menjerumuskan, oleh sebab itu, demi menjawab tantangan
kezaman-zaman ,pondok pesantren diharapkan mampu maksimalkan perannya tanpa
lagi melepaskan visi dan misi sebenarnya.
Pengaruh pentingnya pondok pesantren bagi jayanya kehidupan
islam, hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang mempunyai berjiwa pondok
pesantren, misalnya para santri, para alumni pondok pesantren, para kiai dan
beberapa orang yang peduli kehidupan pondok pesantren.
Ini artinya ,orang-orang yang memang belum pernah merasakan
kehidupan pesantren, mungkin hanya bisa menebak tanpa mengetahui lebih dalam
bagaimana pengaruh lebih dalam pengaruh pesan tren di dunia islam. Bahkan
sebagian orang berprasangka buruk akan keberadaan pondok pesantren yang
dianggap sebagai ancaman, tentu saja pemikiran seperti itu salah fatal karena
mereka hanya melihat dari gambaran tekstual di media tanpa mengetahui pesantren
sebenarnya yang penuh dengan perdamaian.
Saat ini makna jihad ialah bagaimana santri ikut
berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia.
Lalu bagaimana peran santri aktif dalam membangun dan
memajukan Indonesia?
Santri mempunyai 6 sikap karakter penting untuk menjadi
bagian dari SDM manusia Indonesia
yang unggul. Karena 6 sifat ini terbentuk selama
bertahun-tahun ketika hidup sebagai
santri di pondok pesantren. 6 sikap itu antara lain; sopan santun,disiplin,
hidup sederhana ,kejujuran, menjunjung tinggi kebersamaan dan terakhir
kemandirian.
Dengan implementasi 6 sifat santri dalam kehidupan
sehari-hari. Melawan gaya hidup hedonisme
Manusia modern, kecurangan akut yang melahirkan korupsi
berjamaah, tanpa rasa takut bersalah,
Mengikis habis egoisme dan ingin menang sendiri,
menghidupkan kembali semangat bergotong-royong (gemah ripah loh jinawi). Sebagai ciri khas karater bangsa
Indonesia, kemandirian yang memupuk semangat bebas finansial,bergerak dengan kaki dan tangan sendiri, berdaulat atas
tanah ,sumber pangan dan ekonomi sendiri.
Peran santri di zaman now, dengan semua sikap yang melekat
pada dirinya, maka ditempatkan di ruang strategis apapun , santri bisa bekerja
dengan segenap jiwa dan raganya. Ditugaskan sebagai profesi apa saja, santri
mampu memberdayakan dirinya sendiri,terus belajar dan berusaha meningkatkan
kapasitas diri. Karena bertolak pada landasan kitab Ta’lim Muta’allim sebagai rujukan mengaji santri, Sehingga
santri dapat memahami posisi dirinya antara anggah-ungguh (akhlaq) dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu ,berbangga jadi santri
, karena barokah para kiyai ,ustadz, guru dan almater tercinta akan selalu
mengikuti kemanapun langkah santri pergi.
Berkaca dalam point diatas yaitu menyimbangkan ilmu ukhrowi
dan Ilmu duniawi keduanya sangat penting untuk menjalani kehidupan .
Seperti halnya Rasulullah SAW bersabda dalam hadist beliau :
Seperti halnya Rasulullah SAW bersabda dalam hadist beliau :
“ Barang siapa
menghendaki urusan dunia,maka hendaklah ia mendasari dengan ilmu (dunia).
Dan barang siapa
menghendaki urusan akhirat , maka hendaklah ia mendasarinya dengan ilmu
(akhirat). Dan barang siapa menghendaki keduanya, maka hendaklah ia mendasri
dengan ilmu (Dunia dan Akhirat).
Seperti hanya juga dawuh dari para kyai terdahului :
“Wong seng iso ilmu
akhirat tok, iku ibarat wong seng pincang.
Wong seng isoo ilmu
dunyo tok, iku ibarat wong seng picek “
Orang yang hanya bisa
ilmu akhirat saja, ibarat orang pincang, sedangkan orang yang hanya bisa ilmu
dunia saja, ibarat orang yang buta.
Kita pun tidak perlu risau dengan status apakah kita santri
atau bukan , apakah pernah mengenyam pendidikan pesantren atau tidak , dan
sejumlah hal yang membuat banyak orang tidak pernah menjadi santri. Hari santri adaah perayaan
untuk semua, untuk masyarakat luas , dan untuk orang-orang yang memilik
komitmen untuk menjaga negara dari ancaman keretakkan dan perpecahan.
Tidak penting memperdebat
tentang status santri , atau bukan yang penting kita berperilaku yang
baik dan mencerminkan masyarakat Indonesia yang mencerminkan Budi Pekerti yang
baik.
Moralitas jauh
meampaui sekat -sekat
Perbedaan.karenanya, kita perlu menjadikan hari santri ini sebagai
wahana mempererat tali persaudaraan ,menghadapi berbagai masalah secara bersama-sama
dan yang lebih penting adalah menanamkan sikap toleransi yang setinggi
–tingginya di tengah perbedaan dan keragaman budaya ,ras ,agama. Mari jaga NKRI
kita bersama santri untuk negeri.
Penulis adalah mahasiswa pendiam
No comments:
Post a Comment