Tuesday, 23 October 2018

Bersama Santri Untuk Negeri.


Oleh : Abong

Pesantren merupakan salah satu unsur penting dalam dinamika bangsa Indonesia, secara historis ,pesantren telah ‘’Mendokumentasikan” berbagai peristiwa penting bangsa Indonesia, baik sosial , budaya ,ekonomi maupun politik bangsa  Indonesia. Salah satu peran penting pesantren dalam sejarah dalam keterlibatannya dan berperan melawan penjajah. Ketika jepang memobilisir tentara PETA (Pembela Tanah Air).

Guna melawan Belanda, Para kiyai dan santri mendirikan tentara Hizbullah. Bambu runcing yang terkenal  sebagai senjata para pejuang kemerdekaan  adalah inisiatif dari kiyai Subeki atau Mbah subki yang kemudian bambu runcing itu diabadikan sebagai nama pesantren, yakni pondok pesantren kyai Parak Bambu Runcing, Parakan , Temanggung Jawa Tengah.

Para kiyai pesantren  memahami betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”, Cinta tanah Air sebagian dari  iman. Sehingga,  apapun mereka lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan tersebut meski harus mengorbakan nyawa sekalipun. Fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh PBNU menjadi titik tolak perjuangan para kiyai beserta santri-santrinya tanggal 21-22 Oktober, NU mengumpulkan semua kiai dan konsul NU se-Jawa Madura untuk memusyawarahkan tentang sikap yang akan  diambil terkait masuknya kembali Belanda dan sekutu ke Indonesia.

Dari pertemuan tersebut, KH. Hasyim Asyari mengeluarkan fatwa fardlu ain bagi umat islam untuk memerangi orang kafir yang menghalangi kemerdekaan Indonesia.Pondok pesantren merupakan pendidikan paling  ideal untuk memupuk jiwa islamisme pada umat islam.

Pengaruh pondok pesantren sangatlah besar dan jauh berbeda dibandikan pendidikan islam dipendidikan formal atau nonformal lainnya. Keidealan pondok pesantren sebagai pendidikan yang mendoktrin jiwa islamisme ini bisa kita  ketahui keindahan kehidupannya pesantren  yang penuh perdamaian, budaya para santri mengaji,tawadhu kepada kiai dan ustadz  disiplin,intraksi santri terhadap santri-santrinya,ajaran  suci (keikhlas) dari kitab-kitab kuning dan doktrin islamisme terkait Aqidah dan Akhlaq.

Tentu saja semua hal itulah dibutuhkan untuk memperkuat pondasi keislaman dan keimanandalam diri serta dan bernegara secara umumnya sesuai dengan misi pondok pesantren sendiri, apalagi dalam era globasisasi  yang serba modern ini. Ya, kemajuan teknologi  memang sangat membantu upaya manusia daam kehidupan sehari-hari, Tetapi disisi lain kemajuan tersebut bisa saja menjadi lingkaran yang akan menjerumuskan, oleh sebab itu, demi menjawab tantangan kezaman-zaman ,pondok pesantren diharapkan mampu maksimalkan perannya tanpa lagi melepaskan visi dan misi sebenarnya.

Pengaruh pentingnya pondok pesantren bagi jayanya kehidupan islam, hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang mempunyai berjiwa pondok pesantren, misalnya para santri, para alumni pondok pesantren, para kiai dan beberapa orang yang peduli kehidupan pondok pesantren.

Ini artinya ,orang-orang yang memang belum pernah merasakan kehidupan pesantren, mungkin hanya bisa menebak tanpa mengetahui lebih dalam bagaimana pengaruh lebih dalam pengaruh pesan tren di dunia islam. Bahkan sebagian orang berprasangka buruk akan keberadaan pondok pesantren yang dianggap sebagai ancaman, tentu saja pemikiran seperti itu salah fatal karena mereka hanya melihat dari gambaran tekstual di media tanpa mengetahui pesantren sebenarnya yang penuh dengan perdamaian.

Saat ini makna jihad ialah bagaimana santri ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia.
Lalu bagaimana peran santri aktif dalam membangun dan memajukan Indonesia?
Santri mempunyai 6 sikap karakter penting untuk menjadi bagian dari SDM manusia Indonesia
yang unggul. Karena 6 sifat ini terbentuk selama bertahun-tahun  ketika hidup sebagai santri di pondok pesantren. 6 sikap itu antara lain; sopan santun,disiplin, hidup sederhana ,kejujuran, menjunjung tinggi kebersamaan dan terakhir kemandirian.

Dengan implementasi 6 sifat santri dalam kehidupan sehari-hari. Melawan gaya hidup hedonisme
Manusia modern, kecurangan akut yang melahirkan korupsi berjamaah, tanpa rasa takut bersalah,
Mengikis habis egoisme dan ingin menang sendiri, menghidupkan kembali semangat bergotong-royong (gemah ripah loh jinawi). Sebagai ciri khas karater bangsa Indonesia, kemandirian yang memupuk semangat bebas finansial,bergerak dengan kaki dan tangan sendiri, berdaulat atas tanah ,sumber pangan dan ekonomi sendiri.

Peran santri di zaman now, dengan semua sikap yang melekat pada dirinya, maka ditempatkan di ruang strategis apapun , santri bisa bekerja dengan segenap jiwa dan raganya. Ditugaskan sebagai profesi apa saja, santri mampu memberdayakan dirinya sendiri,terus belajar dan berusaha meningkatkan kapasitas diri. Karena bertolak pada landasan kitab Ta’lim Muta’allim sebagai rujukan mengaji santri, Sehingga santri dapat memahami posisi dirinya antara anggah-ungguh (akhlaq) dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu ,berbangga jadi santri , karena barokah para kiyai ,ustadz, guru dan almater tercinta akan selalu mengikuti kemanapun langkah santri pergi.

Berkaca dalam point diatas yaitu menyimbangkan ilmu ukhrowi dan Ilmu duniawi keduanya sangat penting untuk menjalani kehidupan .

Seperti halnya Rasulullah SAW bersabda dalam hadist beliau :
“ Barang siapa menghendaki urusan dunia,maka hendaklah ia mendasari dengan ilmu (dunia).
Dan barang siapa menghendaki urusan akhirat , maka hendaklah ia mendasarinya dengan ilmu (akhirat). Dan barang siapa menghendaki keduanya, maka hendaklah ia mendasri dengan ilmu (Dunia dan Akhirat).

 Seperti hanya juga dawuh dari para kyai terdahului :
“Wong seng iso ilmu akhirat tok, iku ibarat wong seng pincang.
Wong seng isoo ilmu dunyo tok, iku ibarat wong seng picek “
Orang yang hanya bisa ilmu akhirat saja, ibarat orang pincang, sedangkan orang yang hanya bisa ilmu dunia saja, ibarat orang yang buta.

Kita pun tidak perlu risau dengan status apakah kita santri atau bukan , apakah pernah mengenyam pendidikan pesantren atau tidak , dan sejumlah hal yang membuat banyak orang tidak pernah  menjadi santri. Hari santri adaah perayaan untuk semua, untuk masyarakat luas , dan untuk orang-orang yang memilik komitmen untuk menjaga negara dari ancaman keretakkan dan perpecahan.

Tidak penting memperdebat  tentang status santri , atau bukan yang penting kita berperilaku yang baik dan mencerminkan masyarakat Indonesia yang mencerminkan Budi Pekerti yang baik.
Moralitas jauh  meampaui sekat -sekat  Perbedaan.karenanya, kita perlu menjadikan hari santri ini sebagai wahana mempererat tali persaudaraan ,menghadapi berbagai masalah secara bersama-sama dan yang lebih penting adalah menanamkan sikap toleransi yang setinggi –tingginya di tengah perbedaan dan keragaman budaya ,ras ,agama. Mari jaga NKRI kita bersama santri untuk negeri.


Penulis adalah mahasiswa pendiam

No comments:

Post a Comment

POLITIK NU ADALAH POLITIK KEBANGSAAN