MAHASISWA
WAJIB BERORGANISASI
Oleh :
Syamsul Ma’arif
Mahasiswa
adalah manusia yang berintelektual. Ada perbedaan mahasiswa dengan siswa. Yang
dulu ketika manusia menjadi siswa, yang ada hanyalah dijejali ilmu pengetahuan
oleh guru mata pelajaran dan semuanya belum bisa berjalan dengan sendirinya.
Sedangkan
mahasiswa semuanya harus berjalan dengan sendiri (mandiri). Mahasiswa harus
kreatif dalam belajar. Seperti membaca buku, berdiskusi dan juga berdialektika
dengan teman satu kelas ataupun satu kampusnya.
Guru pun
jika dalam perkuliahan beda istilah, dosen namanya, bukan guru. Dosen fungsinya
bukan untuk menjejali ilmu pengetahuan (sains), akan tetapi tugas dosen adalah
menemani mahasiswa belajar dan menjadikan mahasiswa itu dewasa.
Dari situ
penulis berasumsi, bahwa mahasiswa itu wajib berorganisasi. Karena, mahasiswa
itu dituntut untuk dewasa dan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam
realita. Tidak cukup untuk mempunyai keilmuan yang tinggi. Karena mahasiswa
adalah manusia yang harus dipertanggungjawabkan nilai kemahasiswaannya.
Di
organisasi mahasiswa dididik untuk dewasa dan dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang ada. Di organisasi juga ada yang namanya
manajemen konflik. Manajemen konflik itu bertujuan untuk menjadikan
organisatoris -- mahasiswa yang ikut organisasi -- agar lebih dewasa dalam
menghadapi problema kehidupan.
Mahasiswa
harus sadar pentingnya berorganisasi. Organisasilah yang menjadikan mahasiswa
lebih dewasa, organisasilah yang menjadikan mahasiswa mempunyai integritas
(mutu) yang tinggi dan organisasilah yang menjadikan mahasiswa melek akan
realita.
Syamsul
Cirebon, 01 Nov 2018
*Penulis adalah Aktifis STAIMA
CIREBON
No comments:
Post a Comment